POHUWATO, SuaraAndalas.com — Kerusakan lingkungan di sejumlah wilayah Kabupaten Pohuwato makin menjadi dan sulit di bendung.
Sepertinya ada sebuah kekuatan besar di balik keberanian pelaku usaha pertambangan dengan menggunakan alat berat jenis escavator.
Pantauan awak media Jumat sore (26/1/2024) di Botudulanga Desa Hulawa Kecamatan Buntulia, aktifitas pengrusakan lingkungan terus berlangsung dengan menggunakan alat berat jenis escavator di sejumlah tempat.
Mirisnya lagi, terlihat alat berat jenis escavator baru, masuk lagi kewilayah tersebut secara bebas, tanpa ada rasa takutnya, bila ketahuan Aparat Penegak Hukum (APH).
“Alat Escavator baru pak, nanti akan beraktivitas di sini,” ungkap salah satu warga yang mengikuti alat berat tersebut.
Sementara itu, Kapolres Pohuwato AKBP Winarno, ketika di informasikan kegiatan dan masuknya alat tersebut, langsung memberikan respon positif.
“Terimakasih atas informasinya pak,” terang Kapolres Pohuwato AKBP Winarno melalui pesan singkat WhatsApp.
Sebelumnya kerusakan lingkungan di soroti aktifis Harson Ali dari Lembaga Aliansi Indonesia (LAI)
“Saat tim turun kelapangan, jelas terlihat kerusakan lingkungan dan mirisnya ada di wilayah kawasan,” ucap Harson, Kamis (24/1/2024) kemarin.
Meskipun di wilayah Desa Balayo tim gabungan DLH dan KPH tidak melihat aktifitas alat berat, namun bukti kerusakan lingkungan saat itu di temukan jelas.
Apalagi kata Harson, hujan yang mengguyur Sabtu (19/1/2024) sempat memberi efek banjir dan genangan diwilayah tersebut, efek dari kerusakan lingkungan.
“Banjir tersebut, merupakan bukti dari imbas kerusakan lingkungan yang ada diwilayah tersebut,” ungkapnya.
Begitu pula tim KPH wilayah III Pohuwato tegas Harson, saat turun lapangan di Desa Karya Baru Dengilo, ditemukan bukti rusaknya lingkungan akibat aktifitas alat berat jenis escavator.
Bahkan saat itu kata Harson, di temukan sejumlah alat berat jenis escavator sedang melakukan aktivitas Pertambangan.
“Kami sudah mengantongi dokumen photo maupun vidio dari kerusakan lingkungan tersebut,” tegasnya.
Pihaknya memberikan apresiasi, karena LAI di berikan waktu turun lapangan bersama dan melihat langsung kerusakan lingkungan diwilayah yang di kunjungi.
“Terimakasih pihak DLH Pohuwato dan KPH wilayah III Pohuwato, dan kami tinggal menunggu rekomendasi dari hasil investigasi turun lapangan,” pungkasnya. (ID)
Editor : Putra