POHUWATO, SuaraAndalas.com — Badan Sar Nasional (Basarnas) Kabupaten Pohuwato, merilis kasus meninggalnya masyarakat Pohuwato di Laut, Sungai dan Gunung sepanjang tahun 2023.
Disampaikan langsung oleh Alfrits Rottie Kepala Pos Sar Marisa Kabupaten Pohuwato, ada 8 total korban yang meninggal dengan insiden yang berbeda-beda di tahun 2023.
2 orang tewas di sungai Kecamatan Barito dan Dengilo, 2 orang tertimpa longsor tanah di Pertambangan, 1 orang meninggal di lokasi pantai Marisa Beach Resort (MBR), 1 orangnya lagi tenggelam di Pulau Lahe dan 1 lagi tewas tenggelam di laut lepas Popayato dan terakhir 1 orang meninggal lepas pantai Marisa.
“8 orang korban ditahun 2023 dan itu dilakukan dengan operasi yang berbeda-beda, ada di gunung, laut dan sungai,” jelasnya, Jumat (22/12/2023).
Lanjut Alfrits rata-rata korban tewas ditempat walaupun ada beberapa harus dilakukan pencarian terlebih dahulu sampai beberapa hari.
“Total 8 orang tewas ditempat, hanya saja ada kasus yang harus butuh pencarian dulu beberapa hari untuk di evakuasi seperti kasus tenggelam di laut Popayato Bulan November kemarin,” jelasnya.
Senada dengan itu ungkap Alfrits juga, di tahun 2023 angka korban meninggal di Gunung, Sungai atau laut meningkat daripada tahun 2022.
“Kalau tahun 2022 hanya 5 kasus itupun 2 selamat, dibandingkan tahun 2023, ada 8 kasus yang ditangani dan semuanya meninggal di tempat,” tandasnya.
Untuk bulan ini, ucap Alfrits dirinya berpesan kepada masyarakat Pohuwato khususnya nelayan dan penambang untuk selalu melihat cuaca ketika bepergian untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
“Cuma itu pesan saya, selalu waspada ditengah cuaca yang sering hujan di Kabupaten Pohuwato khususnya dibulan ini, karena ini untuk keselamatan bersama,” tuturnya.
Bahkan lanjut Alfrits, ketika melaut khusus nelayan selalu menyediakan alat pelampung untuk keselamatan diri.
“Bisa sediakan seperti jaket pelampung atau gelong, untuk bisa digunakan ketika ada insiden di laut,” tutupnya. (ID)
Editor : Putra