TANJUNGPINANG, SuaraAndalas.com — Rapat Pleno tingkat Kota Tanjungpinang, yang diadakan di hotel CK, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Sabtu (2/2/2024) berlangsung ricuh.
Kericuhan di mulai ketika Andi Chori selaku Saksi dari PDIP Kepri mengamuk saat Penghitungan suara sedang berlangsung.
Pasalnya Andi Chori tidak terima dengan pembacaan hasil rekapitulasi suara dari PPK Bukit Bestari yang mana PDIP hanya mendapatkan 3.076 suara saja.
Menurut Andi Chori, PDIP di Bukit Bestari mendapatkan 3.176 suara.
Seketika di bantah oleh Saksi dari partai Hanura, (Beri) dirinya juga mengklaim bahwasanya PDIP mendapatkan 3.176 suara di PPK Bukit Bestari.
Sehingga terjadilah cekcok antara saksi PDIP dengan Pimpinan Rapat Pleno Rekapitulasi Tingkat Kota Tanjungpinang.
Situasi semakin memanas ketika Urip yang juga merupakan saksi dari PDIP membenarkan rekannya Andi Chori, sehingga suasana menjadi tidak terkendali Saksi PDIP tersebut Mengamuk dari melempar Microphone dan juga Handphone .
Lantas membalikan meja bahkan sempat berkelahi dengan aparat Kepolisian yang sedang Bertugas untuk mengamankan Acara tersebut.
Setelah Andi Chori berhasil diamankan, rapat pleno kembali di gelar dengan keputusan Rapat Pleno Rekapitulasi PPK Kota Tanjungpinang akan kembali di gelar pada Minggu (3/3/2024) Pukul 10.00 WIB
Ketua KPU Kepulauan Riau, Indrawan Susilo Prabowoadi, di Konfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
Akan tetapi dirinya belum mendapatkan laporan terkait kejadian tersebut.
“Saya belum dapat ada laporan lengkap dari KPU Kota Tanjungpinang. Saya baru dapat informasi dari media,” kata Indrawan, Minggu (3/3/2024).
Indrawan menerangkan, keributan di rapat pleno KPU Kota Tanjungpinang itu diduga terjadi akibat perbedaan data.
Menurutnya keributan tidak harus terjadi karena masih ada kesempatan menyandingkan data hingga tingkat TPS.
“Informasinya bahwa ada perbedaan data. Jika ada perbedaan data memang data itu disandingkan dengan data yang ada hingga ke jenjang paling bawah. Maka itu bisa dibuka data itu,” ujarnya.
Akibat kericuhan pada pleno KPU Kota Tanjungpinang itu, Indrawan berharap adanya evaluasi pengaman. Hal itu untuk meminimalisir kejadian serupa.
“Mungkin evaluasi pihak pengamanan, terkait pola pengamanan,” tutupnya. (Agus)
Editor : Putra